Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR

Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR - Hallo sahabat Berita Islam Di Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Hari ini, Artikel Berita islam terbaru, Artikel Berita Terhanggat, Artikel Berita Terkini, Artikel Informasi Islam, Artikel Ragam Islam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR
link : Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR

Baca juga


Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR

Islamedia - Cendekiawan Muslim asal India Zakir Abdul Karim Naik berdialog dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan serta para awak media di gedung DPR/MPR RI, Jumat (31/3). Dialog itu membahas berbagai hal dari mulai Islam sebagai agama toleran, jihad serta pemahaman tentang masalah kepemimpinan di dalam surah al-Maidah 51.

Zakir mengatakan, Islam sebagai agama paling toleran di dunia. Islam, kata dia, agama yang dapat menyatukan seluruh umat manusia untuk tujuan kedamaian.

"Islam agama toleran, Islam berarti damai. pasrah terhadap Allah SWT. Tetapi Islam tidak toleran terhadap hal-hal tertentu seperti alkohol, prostitusi, dan korupsi," kata Zakir.

Karena itu pula, Islam juga bisa menjadi pemersatu di Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan ras bangsa. Menurut dia, selama Islam dimaknai dengan benar sebagai agama yang toleran dan damai. "Selama Indonesia yang multi-ras. Islam agama paling toleran dan tidak memaksa siapapun. Kita tidak bisa memaksa siapapun untuk bisa menerima Islam. Kita harus menyampaikan dakwah," kata Zakir.

Dalam kesempatan itu, Zakir juga berkesempatan menjawab pertanyaan dari awak media terkait sejumlah isu. Menanggapi pernyataan bahwa Islam kerap terkait dengan aksi radikalisme dan terorisme. Zakir menegaskan, hal itu adalah keliru. Isu itu disebarkan oleh pihak yang tidak menginginkan terciptanya kedamaian di dunia.

"Islam agama penuh damai, meskipun orang ingin agar damai terjaga, namun beberapa orang tidak ingin. Karena mereka akan memanfaatkan situasi tidak ada kedamaian," katanya.

Ia mencontohkan, beberapa negara dan beberapa perusahaan, mendapatkan pendapatan terbesar dengan menjual senjata. Hal ini tidak selaras apabila terjadi kedamaian, maka pangsa pasar dari pembeli senjata akan turun.

Selain itu, kekeliruan terbesar lainnya berkaitan dengan konsep jihad yang tidak hanya bagi non-Muslim, namun juga mereka beragama Islam. Menurut dia, sebagian besar Muslim percaya perang untuk kekayaan, untuk kepentingan pribadi, perebutan lahan yang kemudian diartikan dengan jihad.

Padahal, dalam konteks Islam, Jihad adalah berjuang terhadap diri sendiri, untuk membuat masyarakat lebih baik dan untuk bela diri dan berjuang terhadap penindasan. "Tapi hari ini, kata-kata jihad diterjemahkan sebagai perang. Bahasa Arab, perang suci. Di Alquran dan hadis itu tidak ditemukan. Kata perang suci digunakan ketika nasrani menyebar agama atas nama dan kekerasan," katanya.

Tak hanya itu, Zakir juga menyampaikan pandangan berkaitan dengan agama Islam dan politik. Menurut dia, Islam adalah suatu panduan hidup yang tidak hanya mengatur terkait kewajiban ibadah dalam Islam, tetapi menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

"Islam itu memberikan segala hal. Tidak hanya shalat, puasa, haji, apa yang bisa dimakan, apa yang nggak bisa dimakan, tapi bagaimana berbisnis, memerintah kota, negara," katanya.

Ia pun memberi pandangannya terkait kriteria dalam memilih pemimpin yang diatur dalam Alquran. Ini untuk menjawab pertanyaan awak media berkaitan dengan persoalan memilih pemimpin Muslim dari Alquran surah al-Maidah ayat 51.

"Sebagai teman, membantu tidak masalah. Berbuat baik tidak masalah. Alquran bilang Allah melarang berbuat tidak adil kepada non-Muslim. Tapi untuk pelindung auliya, apabila ada pilihan orang Islam soal kepemimpinan Muslim jauh lebih baik daripada non-Muslim," katanya.

Sumber : republika

[Islamedia]


Demikianlah Artikel Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR

Sekianlah artikel Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR dengan alamat link http://beritaislamdiindonesia.blogspot.com/2017/03/dr-zakir-naik-jelaskan-makna-al-maidah.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dr Zakir Naik Jelaskan Makna Al Maidah 51 Saat Dialog dengan Ketua MPR"

Posting Komentar