Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya

Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya - Hallo sahabat Berita Islam Di Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Hari ini, Artikel Berita islam terbaru, Artikel Berita Terhanggat, Artikel Berita Terkini, Artikel Informasi Islam, Artikel Ragam Islam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya
link : Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya

Baca juga


Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya


ABU Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali menjelaskan adab menjadi orang kaya dalam salah satu risalahnya berjudul Al-Adabu fid din, persisnya dalam fasal Adabul Ghani (dalam Majmu 'Rasail al-Imam al-Ghazali, Kaherah: al-Maktabah at- Taufiqiyyah).

Imam Al-Ghazali mengulas beberapa poin penting yang harus dilakukan oleh orang berpunya.

Pertama, selalu bersikap tawaduk (luzûmut tawadlu ').

Kedua, menghapuskan sikap sombong (nafyut takabbur). Orang yang mempunyai kelebihan, termasuk kelebihan harta benda, diharuskan untuk memelihara sifat rendah hati, tidak angkuh, terhadap orang lain baik miskin maupun kaya seperti dirinya. Sifat ini boleh muncul jika si kaya menginsafi bahawa kekayaan hanyalah titipan atau sekadar amanat.

Ketiga, sentiasa bersyukur (dawâmusy syukr). Lawan dari syukur adalah kufur alias mengingkari kekayaan sebagai karunia yang sangat berharga. Kufur biasanya dicetuskan oleh sifat tamak, tak puas dengan apa yang sedang dimiliki.

Keempat, terus bekerja untuk kebajikan (at-tawâshul ila A'malil birr). Di antara modal orang kaya yang tidak dimiliki orang miskin adalah kekuatan ekonomi. Kerana itu hendaknya kekuatan ini dimanfaatkan untuk kemaslahatan orang lain, bukan dibiarkan terkumpul, bukan pula untuk kegiatan membazir atau yang menimbulkan mudarat.

Kelima, menunjukkan air muka yang berseri-seri kepada orang fakir dan gemar mengunjunginya (al-basyâsyah bil faqîr wal Iqbal 'alaihi). Sikap ini adalah bukti bahawa si kaya tak membezakan pergaulan berdasarkan status ekonomi seseorang.

Keenam, menjawab salam kepada siapa saja (raddus salâm 'ala kulli ahadin). Orang kaya juga dituntut untuk membalas sapaan yang datang dari setiap orang, terlepas dari latar belakang keturunan, kekayaan, status sosial, profesi, dan lain-lain. Manusia memang diciptakan setara dan sama-sama mulia, dan demikianlah seharusnya tiap orang saling bersikap.

Ketujuh, menampakkan diri sebagai orang yang berkecukupan (idh-Harul kifayah). Artinya, orang kaya tak sepatutnya bersikap bersahaja atau menunjukkan tanda-tanda sebagai orang yang butuh bantuan. Tentu ini berbeza daripada sikap hidup sederhana, yang menjadi lawan dari berfoya-foya dan terlalu bermewah-mewahan.

Kelapan, lembut dalam bertutur dan berperangai ramah (lathâfah al-kalimah wa thîbul muânasah). Artinya, tidak mentang-mentang kaya dan boleh melakukan banyak hal dengan kekuatan ekonominya, orang kaya lantas boleh berbuat apa saja, termasuk berkata kasar dan merendahkan orang lain.

Kesembilan, suka membantu untuk kepentingan-kepentingan yang positif (al-musâ'adah 'alal khairat). Contah dari sikap ini adalah bersedekah, membina kemudahan awam, memberi bantuan modal usaha, menanggung kos pendidikan orang miskin, dan lain-lain.

sumber islampos.com


Demikianlah Artikel Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya

Sekianlah artikel Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya dengan alamat link http://beritaislamdiindonesia.blogspot.com/2017/03/nasihat-imam-al-ghazali-untuk-orang-kaya.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nasihat Imam Al Ghazali untuk Orang Kaya"

Posting Komentar